Friday, June 28, 2013

Sikap Rasulallah SAW Saat Mendapat Kritik

Renungan Islam Perjalanan Nabi Muhammad SAW
Renungan Suara Hati - Ada cerita singkat tentang Rasulallah SAW yang dapat kita ambil hikmah. Cerita ketika Rasulallah SAW mendapatkan kritik dari salah satu sahabatnya. Mari kita sediakan sedikit waktu untuk membacanya.

Dalam perjalanan menuju perang Badar, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan pasukannya tengah mencari tempat strategis, akhirnya pasukan kaum Muslimin pimpinan Rasulullah itu tiba di tempat tak jauh dari sumur Badar. Rasulullah segera memerintahkan pasukannya untuk bergerak menguasai sumur Badar sebelum didahului oleh pasukan musuh. Kaum muslimin pun sudah semakin dekat dengan sumur Badar itu ketika matahari telah condong ke Barat.

Seorang ahli strategi perang yang bernama Khabab bin Mundzir segera bangkit berdiri dan lalu menghampiri Rasulullah saw dan bertanya: ”Wahai Rasulullah shallallahu alaihi wassalam, apakah penentuan posisi ini adalah dari Allah atau berdasarkan strategi perang?” ”Tempat ini kupilih berdasarkan pendapat dan strategi perang,” jawab Rasulullah. ”Wahai Rasulullah shallallahu alaihi wassalam, kalau begitu tempat ini tidak strategis. Sebaiknya kita pindah ke tempat air yang terdekat dengan musuh. Kita membuat markas di sana dan menutup sumur-sumur yang ada di belakangnya. Kita buat lubang-lubang dekat perkemahan dan kita isi dengan air hingga penuh. Dengan demikian kita akan berperang dan mempunyai persediaan air yang cukup. Sedangkan musuh tidak mempunyai persediaan air minum,” ujar Khabab. Rasulullah merenung sejenak, tersenyum lalu menjawab: ”Pendapatmu sungguh baik.”

Malam itu juga Rasulullah dan para sahabat segera melaksanakan apa yang diusulkan Khabab bin Mundzir. Para sahabat juga membuatkan tempat khusus untuk keamanan Rasulullah. Strategi jitu itu membuahkan hasil, ketika perang Badar berkecamuk, kaum musliminlah yang keluar sebagai pemenang.

Ada hal yang patut dipahami dalam peristiwa tersebut yakni, kesediaan Rasulullah dalam menerima kritik/masukkan, Rasulullah sebagai pemimpin besar dengan lapang dada dan pemikiran yang jernih mau menerima usulan dari Khabab.

Kemudian yang kedua adalah keberanian Khabbab mengajukan usulan, disebut beranì, karena orang yang dikritik bukan orang sembarangan, tapi manusia mulia. Namun kritik atau usulan khabbab ini disampai dengan cara yang baik tentunya, termasuk kehati-hatianya pada saat mempertanyakan apakah keputusan yang diambil oleh Rasul itu berasal dari wahyu atau bukan.

Penulis : -
Kontak : -
Sumber : www.faktualita.com

Thursday, June 27, 2013

Manfaatkan Waktu Selagi Bisa

Renungan Suara Hati - Tentang waktu yang begitu cepat terlewat. Apa yang sudah kawan lakukan dengan waktu yang terlewat? Manfaatkan waktu sebaik mungkin. Jangan sampai kawan menyesali di kemudian hari.

Begitu cepat waktu terlewat. Saya tak tahu, berapa waktu yang tersisa untuk saya. Satu jam, satu hari, satu tahun, sepuluh, lima puluh tahun lagi? Bisakah waktu yang semakin sedikit itu saya manfaatkan untuk memberi arti keberadaan saya sebagai hamba Allah di muka bumi ini? Bisakah cinta, kebajikan, maaf dan syukur selalu tumbuh dari dalam diri, saat saya menghirup udara dari Yang Maha?

Penulis : -
Kontak : -
Sumber : Renungan Suara Hati

Wednesday, June 26, 2013

Meme Komik Renungan Bulan Ramadhan

Renungan Meme Bulan Puasa Magrib
Renungan Suara Hati - Kisah perbandingan kelakuan para manusia di saat hari biasa dan saat Ramadhan (bulan puasa).

Sebagai bahan renungan berikut saya beri kutipan.

"Pada akhirnya persoalan hidup adalah persoalan menunda mati, biarpun orang-orang yang bijaksana lebih suka mati sekali daripada berkali-kali."

Meme by Kang.DM

Selalu Ada Alasan Wanita Menangis

Renungan Suara Hati Wanita Muslimah Menangis
Renungan Suara Hati - Seringkali wanita menangis karena pria, entah karena dikecewakan oleh sikapnya, atau dilukai dengan perkataannya, bahkan ditinggalkan.

Ada sebuah renungan yang mungkin sangat berarti untuk dibagikan pada seluruh sahabat agar lebih menghormati dan menghargai wanita.

Suatu hari, seorang pria berdoa dalam keadaan marah dan emosi. Ia sebal pada pasangannya yang seringkali menangis dan memanfaatkan air mata di setiap perdebatannya. Ia bosan. Sungguh bosan.

Tak mau terlibat dalam emosi yang negatif, iapun sujud dan berdoa, meminta pertolongan pada Tuhan.

“Tuhan, mengapa sih wanita sering menangis? Aku bosan dan jenuh melihat dan mendengarnya,” keluh pria itu.

Jawab Tuhan kepadanya:
“Karena wanita itu unik. AKU menciptakannya tidak sama seperti kamu. Ia adalah makhluk yang istimewa.

KU kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anakmu kelak.

KU lembutkan hatinya untuk memberimu rasa aman.

KU kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia.

KU teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat yang lain menyerah.

KU beri naluri untuk tetap menyayangi walau dikhianati dan disakiti oleh orang yang disayangi.

KU hembuskan kasih sayang agar ia bisa mencurahimu dengan perhatian.

KU buat matanya lentik karena ia akan menjadi jendela kedamaian.

KU buat senyumnya merekah seperti mahkota bunga untuk membuatmu tetap mengingat indahnya dunia.

KU buat tangannya terampil untuk menjagamu agar tak pernah kekurangan.

Tapi jika suatu saat ia menangis. Itu karena AKU memberikannya air mata untuk membasuh luka batin dan memberikan kekuatan yang baru. Bukanlah sebuah tanda kelemahan dan kekalahan.”

Pria itupun tertegun sejenak. Diambilnya langkah bergegas, dipeluk dan diusapnya air mata di pipi orang yang dicintainya. “Aku akan membantumu menghapus luka batin itu…”

Jadi, jangan pernah menyakiti wanita.

Penulis : -
Kontak : -
Sumber : iphincow.com